Tuesday, June 16, 2015

Kawah Ijen: Keindahan Alam di antara Penambang Belerang Tradisional Dan Blue Fire

Kali ini kita akan membahas tentang keindahan Kawah Ijen:
Kawah Ijen: Menyaksikan Api Biru dan Penambang Belerang Tradisional

Inilah salah satu pesona keindahan alam Indonesia yang luar biasa dan telah memukau banyak wisatawan dari berbagai negara. Di sinilah dapat Anda lihat danau kawah luas yang menakjubkan bersama api berwarna biru dari belerangnya saat malam hari. Selain menjadi tujuan wisata naik gunung, Kawah ijen juga merupakan tempat penambangan belerang tradisional yang hilir-mudik di arena bekas letusan kawah yang sebenarnya masih aktif.
Gunung Ijen sendiri berada di kawasan Wisata Kawah Ijen dan Cagar Alam Taman Wisata Ijen di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang Kabupaten Bondowoso. Gunung ini berada 2.368 meter di atas permukaan laut dimana puncaknya merupakan rentetan gunung api di Jawa Timur seperti Bromo, Semeru dan Merapi. Kawah Ijen merupakan tempat penambangan belerang terbesar di Jawa Timur yang masih menggunakan cara tradisional. Ijen memiliki sumber sublimat belerang yang seakan tidak pernah habis  dimanfaatkan untuk berbagai keperluan industri kimia dan penjernih gula.  
Kawah Ijen merupakan salah satu kawah paling asam terbesar di dunia dengan dinding kaldera setinggi 300-500 meter dan luas kawahnya mencapai 5.466 hektar. Kawah di tengah kaldera tersebut merupakan yang terluas di Pulau Jawa dengan ukuran 20 km. Ukuran kawahnya sendiri sekitar 960 meter x 600 meter. Kawah tersebut terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.
Pemandangan Kawah Ijen begitu menakjubkan ketika disinari Matahari pagi dengan memancarkan kemilau hijau toska. Sinaran yang juga menerpa dari balik Gunung Merapi, saudara kembar Gunung Ijen jangan sampai Anda lewatkan untuk diabadikan oleh kamera. Air kawahnya tenang berwarna hijau kebiruan namun Anda tidak diperkenankan menuruninya karena air kawah bervolume sekira 200 juta meter kubik itu panasnya mencapai 200 derajat celcius. Derajat keasaman kawah tersebut sangat tinggi mendekati nol sehingga bisa melarutkan pakaian bahkan tubuh manusia dengan cepat.
Dini hari pukul 01.00, saat Matahari belum membiaskan pijarnya menguak keindahan danau kawah ini ada keajaiban lain yang dihadirkan Ijen. Di bawah kawahnya berpijar api biru (blue fire) dari cairan belerang yang mengalir tanpa henti untuk dikeringkan oleh angin kemudian menjadi batu dan dicacah para penambang. Bongkahan belerang tersebut kemudian ditempatkan pada dua keranjang kayu dan dipakul menuruni gunung sejauh 3 km. Bukan beban yang ringan sebab berat keranjang pikul tersebut bisa mencapai 100 kg.
Kawah Ijen: Menyaksikan Api Biru dan Penambang Belerang Tradisional
Di tenggara kawah terdapat lapangan solfatara yang merupakan dinding danau Kawah Ijen. Di bagian barat terdapat Dam Kawah Ijen yang merupakan hulu dari Kali Banyupait. Lapangan solfatara Gunung Kawah Ijen selalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang tinggi dan bau gas yang kadang menyengat. Dam Kawah Ijen merupakan bagian dari objek wisata menarik tetapi tidak selalu dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan jalan untuk menuju ke sana cukup sulit dan sering rusak karena longsor. Dam Kawah Ijen adalah bangunan beton yang dibangun sejak zaman Belanda dan dimaksudkan untuk mengatur level air danau agar tidak menyebabkan banjir air asam. Tetapi bendungan ini sekarang tidak berfungsi karena air tidak pernah mencapai pintu air akibat terjadinya rembesan air danau di bawah dam.

BLUE FIRE
 Tempat Wisata Kawah Ijen dan Blue Fire di Banyuwangi

Salah satu keunikan dari lokasi wisata ini adalah dengan adanya Blue fire, sebuah fenomena alam yang hanya dapat dilihat di Kawah Ijen saja. Keunikan Blue fire sendiri mengalahkan popularitas sunrise di Banyuwangi atau yang biasa disebut sebagai sunrise / matahari terbit pertama di Jawa. Sehingga tidak mengherankan jika banyak wisatawan dari berbagai negara rela datang jauh-jauh hanya sekedar untuk melihat penampakan si "Api Biru" atau "Blue Fire" di salah satu lokasi wisata Jawa Timur ini.

Blue fire sendiri hanya dapat dilihat pada tengah malam yaitu antara pukul 01.00 WIB sampai dengan pukul 02.00 WIB, bebeberapa jam sebelum matahari terbit, jadi anda bisa melihat dua momen sekaligus pada waku yang berurutan
Kawah Ijen, berupa danau kawah asam terbesar di dunia yang berada di Jawa Timur. Dibentuk oleh gunung api kembar dengan Gunung Merapi yang telah padam. Kawah Ijen merupakan salah satu panorama alam yang terindah di Indonesia, didasar kawah asap belerang mengepul sehingga menjadikan aroma di sekitar kawah berbau belerang.
Kawahnya berbentuk elips, karena terjadinya perpindahan pipa kepundan, berukuran kurang lebih 960 x 600 m, berada pada ketinggian 2.148 m.dpl, dan kedalamannya 200 m. Di dalam kawah gunung ini terdiri atas endapan batuan sisa letusan. Tebing - tebing terjal mengelilingi kawah dan bila kita ingin menuju ke kawah kita harus melalui jalanan di sekitar tebing yang biasa dilalui penambang belerang. Kawasan Kawah Ijen merupakan sebuah dataran tinggi, terdiri dari bukit Gunung Merapi (2.799 m.dpl) yang terletak bersebelahan.

Gunung Ijen
Cuaca Cerah tanpa kabut di Gunung Ijen

Malam dapat Blue Fire dan Siang dapat Biru Sapir

Kawah Ijen merupakan kaldera terbesar di Indonesia, dan sampai sekarang bijih belerangnya ditambang secara tradisional. Kaldera Ijen juga memiliki potensi panas bumi yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.

menyorot blue fire kawah ijensi api biru kawah ijen

Kawasan Gunung Ijen memang bisa didatangi saat malam atau pun siang hari. Ada dua karakter berneda yang bisa diraih dari Ijen saat malam dan siang. Saat malam hari, tepatnya pas midnight pukul 00.00 adan akan mendapatkan keindahan langit malam yang begitu romantis dengan taburan bintang yang menyinari dari galaksi. Tidak itu saja, fenomena alam menarik lainnya berupa blue fire atau api biru yang bergelora dari kawahnya hanya bisa disaksikan pada malam hari.

Ketika datang siang hari, Anda akan mendapatkan pemandangan cerah langit biru dengan telaga Ijen yang mempesona. Telaga yang sangat luas di kawahnya dengan kandungan belerang yang amat tinggi, membuat warna telaga ini cantik dalam nuansa toska atau juga disebut biru pirus (Bahasa Inggris: Turquoise) adalah warna perpaduan antara biru yang sedikit kehijau-hijauan.

Warna ini merupakan warna lautan atau samudera. Kata turquoise ini datang dari kata dalam bahasa Perancis untuk "Turkish", karena batu pirus aslinya diimpor bangsa Eropa melalui Turki. kode Triplet hex #40E0D0, RGB (64, 224, 208) dan CMYK (71, 0, 7, 12)

rute ke telaga ijen
Jalur curam menuju Telaga Ijen

Jalur Transportasi menuju Kawah Ijen

Untuk menuju Kawah Ijen, terdapat dua jalur utama, yaitu dari arah Bondowoso-Wonosari dan Banyuwangi-Licin. Dari arah Bondowoso mobil bisa mencapai Pal Tuding yang merupakan awal pendakian, sedangkan dari arah Banyuwangi kita harus berjalan 4 jam dari Desa Jambu untuk mencapai Pal Tuding, karena jalan aspal dari Jambu menuju Pal Tuding sedang dibuat.

Transportasi dari Bondowoso

Dari Sempol kita menuju ke Pal Tuding yang berjarak 13 Km, perjalanan membutuhkan waktu 30 menit dengan kendaraan. Karena tidak ada kendaraan umum, untuk menyingkat waktu, dianjurkan untuk menyewa kendaraan dari Wonosari atau Sempol sampai ke Pal Tuding. Perjalanan menuju Pal Tuding ini kita melewati padang rumput dan kebun kopi yang sangat luas.

Jeep Tropher Ijen
Jeep offroad yang sering digunakan antar jemput menuju Kawah Ijen
Di Pal Tuding kita harus melaporkan pendakian kita kepada petugas PHPA, dan membeli tanda masuk. Kita bisa menginap di Pos PHPA ini dengan biaya sekedarnya, juga menyewa sleeping bag bila diperlukan. Dianjurkan untuk menginap di Pos PHPA ini, atau di Sempol, karena perjalanan ke Kawah Ijen hanya 2 jam saja dari Pal Tuding.

Dari Pal Tuding perjalanan terus menanjak melintasi jalan yang cukup lebar dengan pemandangan hutan alam yang indah. Diperlukan waktu 1,5 jam maka kita akan sampai di Pondok Penambangan Belerang. Pondok ini dibuat kantor penampungan hasil belerang yang di dapat dari kawah. Di tempat ini kita bisa membeli minuman dan makanan ringan. Dari Pondok ini hanya diperlukan waktu 0,5 jam lagi melewati jalanan yang datar kita akan sampai di Kawah Ijen.

Transportasi dari Banyuwangi

Dari kota Banyuwangi, kita menuju ke terminal Sasak Perot/Banjarsari dengan naik bemo. Dari Sasak perot kita ganti kendaraan minibus ke jurusan Licin. Dari desa Licin kita menuju kearah Sodong lewat Jambu dengan naik Truk perkebunan atau ojek dan bisa juga dengan travel karena jalanan mudah di lalui oleh kendaraan.

kawah ijen

Perjalanan melewati perkebunan kopi dan cengkeh serta hutan tropika yang indah. Jarak Licin ke Sodong 8 Km (2,5 Jam). Setelah tiba di Sodong kita melanjutkan perjalanan lagi menuju ke Paltuding dengan Truk/Ojek. Paltuding merupakan tempat bertemunya jalur lewat dari arah Bondowoso dan arah Banyuwangi.

Kalau punya cukup waktu, bila memulai perjalanan dari arah Bondowoso, dianjurkan turun ke arah Banyuwangi, selain transportasi umum lebih mudah di Jambu, juga bisa menikmati pemandangan hutan alam yang indah disepanjang perjalanan dari Pal Tuding ke Jambu, juga sekaligus menikmati pemandangan alam pantai Selat Bali di Banyuwangi - Ketapang yang berpantai landai.

Dari punggungan kawah sejauh mata memandang kita bisa menyaksikan gunung-gunung di sekelilingnya dengan jelas, di sebelah kiri kita memandang Gunung Padak, Gunung Widodaren (2.601 m.dpl) dan sebelah kanan kita memandang Gunung Merapi (2.800 m.dpl).

Dari Banyuwangi kita bisa meneruskan perjalanan ke Baluran atau Taman Nasional Alas Purwo untuk menyaksikan habitat terbesar di Jawa untuk Kerbau Liar, Rusa dan Banteng. Kita juga bisa meneruskan perjalanan ke Pulau Bali.

Kawasan Kawah Ijen mempunyai panorama alam yang sangat indah. Suhu di sekitar kawah Ijen dapat mencapai 12 - 18 C dan Curah hujannya mencapai 3.000 - 4.000 mm/tahun. Di sekitar lereng kawah terhampar pohon Manisrejo yang berdaun kemerahan, sedangkan batuan dinding kawah berwarna belerang, kekuningan, kondisi-kondisi inilah yang membuat panorama alam disini begitu mengesankan untuk dinikmati.

Kawah Ijen adalah salah astu wisata yang cukup memiliki tantangan. Untuk tiba disana, kita harus melalui tanjakan dan jalan berliku sejauh 3 km. Perlu beberapa persiapan seperti sepatu gunung, jaket, masker dan tentunya kondisi fisik yang prima.

Tips Pendakian Midnight show ke Kawah Ijen


kepulan asap belerang dari kawah ijen

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk kesempurnaan Anda datang ke Kawah Ijen
  • Sebaiknya datang pada dini hari dan menanjaklah sebelum fajar meninyingsing untuk mendapatkan gambaran blue fire secara langsung. Perlu memperhitungkan durasi perjalanan yang harus ditempuh, prediksi 3 jam untuk menempuh 3 km sangat cukup bagi yang jarang jalan kaki.
  • Bagi pemula, akan lebih nyaman dan aman jika membawa pemandu yang tentu saja sudah hafal terhadap medan yang akan ditempuh. Tersedia juga jasa tandu yang diusung oleh 4 orang pulang pergi.
  • Ketika sudah sampai puncaknya, tunggulah saat fajar menyingsing, pastikan Anda menyaksikan keindahan ronda mentari pagi di sudut timur Kawah Ijen, saat matahari muncul sempurna keindahan telaga juga dapat Anda nikmati.
  • Gunakan jaket, masker, topi rajut dan tentu saja sepatu khusus untuk mendaki agar lebih nyaman sepanjang pendakian.
  • Jangan lupa bawa air minum secukupnya, Anda cukup membawa tas kecil (daypack) jika diperlukan.
Penambang Belerang
Dua penambang melintas bukit mendulang Belerang 
  • Pastikan Anda dalam kondisi fit, tidak memiliki resio penyakit jantung dan penyakit berat lainya, apalagi asma atau paru-paru. Bagi beberapa orang yang sensitif asap belerang yang keluar dari kawah sangat mengganggu kesehatan.
  • Bawalah kamera, karena setiap momen di perjalanan pendakian Anda akan sangat berharga.
  • Bawalah penerangan berupa lampu senter minimal satu untuk dua orang karena area pendakian sangat gelap jika kebetulan tidak nampak bulan.
  • Melangkahlah secara perlahan namun konsisten. Tidak perlu berlari, namu terus berjalan dalam langkah kecil untuk menghindari Anda dari kehabisan tenaga secara cepat.
  • Bawa uang secukupnya saja. Di saat pendakian Anda bisa menemukan warung sekedar untuk melepas lelah atau uang tersebut bisa Anda gunakan untuk membeli kerajinan belerang yang cukup cantik sebagai buah tangan.
  • Jangan lupa membawa jas hujan untuk persiapan, jika hujan cukup lebat, urungkan niat Anda untuk sampai ke Kawah Ijen karena pendakian sangat licin dan tentu saja berbahaya.

No comments:

Post a Comment